Archive for September 2012

Terowongan Gila

No Comments »


Hah..  Hahh.. Hahh...

Hembusan nafas bermain dengan gema. Degap jantungnya melawan kedinginan yang mulai menggerayang. Sudah dua hari dia bermain dengan gelap. Buta dalam berjalan. Berarah.

Masih membekas diingatan. Dua hari lalu kecemasannya memutuskan untuk masuk ke dalam terowongan di bawah bukit yang mengelilingi kampung. Terowongan keramat. Para tetua kampung berulang kali menyebut pantang untuk lalu dan masuk kedalammnya. Konon katanya, jika ada yang masuk ke terowongan itu, maka dia akan keluar menjadi gila.

“Gila! Gila! Apa aku sudah menjadi gila?”

Bulu kuduknya berdiri, aliran air matanya sudah berserakan. Dia menangis, meringis, lalu tertawa, tersenyum. Gila! Dia lanjut berdiri, berjalan. Jantungnya masih berdegup. Dingin masih menusuk-nusuk kulitnya. Dan gelap masih menjadi teman bermainnya.

Masih membekas diingatannya yang agak gila. Goyangan badai besar yang menari-nari bagaikan tarian Musulele di kampungnya. Orang tua, saudara, harta benda, semua hilang. Hancur. Terbang bersama badai. Hanya dirinya yang masih bertahan. 

“Oh! Andai saja aku tidak masuk ke terowongan ini, mungkin aku sudah bersama mereka. Hancur. Hilang. Terbang bersama badai. Lebih baik daripada sendiri. GILA. GILA. Hahaha...!”

Dia mulai menghilangkan gontai dilangkahnya. Berlari. Berlari dengan modal gila. Tertawa. Tersenyum. Meringis. Menangis. Gelap. Dingin. Berlari terus berlari. Dia tidak mau bermain lagi dengan gelap. Gila. Pikirannya sudah campur aduk. Cemas. Sedih. Sepi. Tambah Gila.

Dia berhenti berlari. Sayup-sayup terang merenggut gelat. Dari kejauhan. Jantungnya semakin berdegup. Tawanya semakin keras. Dia berlari dan terus berlari untuk memeluk terang. Terang. Terang. Sampai Terang.

Dia sudah bersama terang sekarang. Tawanya membahana keras. Lantang. Cepat dan tak mau berhenti. Tertawa. Tertawa.

HAHAHAH....!

Dia tetap gila.
_________________________________________________________________________
Listen : Tiesto - Maximal Crazy