Nyanyian

Ia mulai melangkahkan kakinya menjauh. Kotor tanpa alas, melangkah tanpa punya arah. Tangan kasarnya terus memegang perutnya yang kosong. Semakin dekap. Semakin erat. Bibirnya pucat namun masih menyisakan sedikit warna. Merah atau muda, Entahlah. Hanya mata kakunya yang tampak penuh dengan warna kecamuk. Masih melangkah tanpa punya arah.

Kakinya terhenti. Diujung jalan dikeramaian penuh kebisingan. Bukan ramai yang membuatnya terhenti. Bukan pula bising. Keramaian dan kebisingan sudah lama mencampakkannya. Dentingan gitar yang bermain-main disekitar telinganyalah yang membuat kaki kecil kotor tanpa alas itu berhenti melangkah. Dentingan itu memainkan nada-nada lagu kesukaanya. Entah kenapa telinganya sangat nyaman dengan permainan nada tersebut. Nada-nada yang memainkan lagu kesukaanya. Nada-nada yang berasal dari dentingan sebuah gitar. Dentingan gitar yang tidak tahu darimana asalnya. Tapi ia mendengarnya. Tapi ia merasakanya. Terhenti.

Tangan kasar yang erat memegang perut dilepaskannya. Tangan-tangan itu mulai merentang di atas udara. Merasakan angin diantaranya. Warna kecamuk sudah hilang dari matanya yang mulai ditutup. Menutup dan merasakan. Bibir pucat yang menyisakan sedikit warna bergerak bermain mengikuti nada-nada. Tangan terentang, mata tertutup, Ia pun bernyanyi. Diujung jalan dikeramaian penuh kebisingan.

Cicak cicak di dinding
Diam- diam merayap
Datang seekor nyamuk
Hap! Lalu di tangkap.
...

Dia berputar dengan senyuman. Dengan mata tertutup. Dengan tangan terentang. Terus berputar. Terus bernyanyi. Denting gitar terus berulang. Nyanyiannya pun terus berulang. Hatinya sangat senang. Tidak ada yang peduli dengan hatinya. Tidak ada yang peduli dengan nyanyiannya. Terus bernyanyi sampai lupa akan merah atau muda dan warna kecamuk. Sampai terjatuh dalam hitam. Dan diam. Dia terjatuh sekarang.

Tubuh kecil dan kurus terlentang kaku diantara mereka. Namun ramai dan bising akan pasti masih mencampakannya. Tidak terlihat ribut antara keduanya. Hanya tubuh kecil dan kurus yang terlentang kaku. Dengan wajah yang sangat damai dengan air mata menghiasi pipi kotornya.

This entry was posted on Saturday, February 13, 2010. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply