Hitam Putih Pelangi

Hujan Pagi Hari

Cahaya pagi tidak memancarkan hangatnya pagi itu. Tidak seperti biasanya. Hujan rintik kecil menyirami kota yang belum terlihat bangun. Dari jendela kamar, Jalanan di depan flat tua no .18 itu juga tidak seperti biasanya. Orang-orang yang biasanya ramai berlalu lalang dengan pemikiran dan rencananya masing-masing tidak menampakan diri. Digantikan oleh percik air hujan dan sisa hujan semalam membuat jalanan itu tampak berbeda. Hanya ada seorang gadis yang biasa. Disitu.di bahu jalan yang setiap pagi selalu digunakannya untuk memajang lukisan yang dijualnya. lukisan itu entah dilukisnya sendiri atau dari orang lain, Aku tidak begitu tahu. dan aku memang tidak ingin tahu.

Hari ini sepertinya gadis itu tidak memajang lukisannya. Tidak ada tanda tanda kesibukan yang biasa dilakukannya. Mungkin karena hujan. Dia hanya berjalan mondar mandir dan membiarkan tubuhnya basah oleh rintikan kecil hujan disekitar tempatnya itu. Raut wajahnya mengesankan banyak hal yang dipikirkannya. dan tentu saja pun aku tidak ingin tahu tentang hal itu. Pikiranku juga sudah cukup dipenuhi oleh masalah diriku sendiri. Ayah yang meninggalkan ibu dan beristri baru 6 bulan lau membuatku benci kepada ayah, ibu yang selalu murung tiap harinya, tulisanku yang belum selesai, serta urusan kuliah yang sangat menyita waktuku. Semua hal itu sudah cukup memenuhi dan mewarnai pikiranku. Aku sangat rindu dengan senyuman ibu.

Aku beralih dari sudut jendela ke tempat duduk di dekat jendela sambil menyeruput teh hangat. Menikmati teh hangat di pagi hari ditambah dengan suasana hujan pagi hari sangat menyenangkan. Cukup untuk sejenak mengkosongkan pikiran di kepala dan mengisinya dengan pikiran yang lebih berguna. Aku tidak memilik rencana yang sengaja aku buat hari ini selain membeli bahan makanan yang sudah mulai menipis. Tidak biasanya aku memiliki waktu yang luang seperti ini. dan waktu yang tidak biasanya ini akan aku habiskan dengan menyelesaikan tulisanku. Berjalan-jalan di taman kota tampaknya pilihan yang sangat bagus untuk mencari inspirasi. Mudah-mudahan saja siang nanti hujan telah pergi.

Teh hangat masih tersisa setengah gelas waktu aku Beranjak dari tempat duduk dan menyalakan musik player. Lagu Rainbow Connection dari kermit the frog menjadi pilihanku setiap pagi. Aku selalu mendengarkannya di pagi hari di saat dan waktu-waktu seperti ini. Entah kenapa telingaku sangat nyaman dengan alunan musik dan suara dari Jim Henson ini. Kermit the frog merupakan puppeteer favoritku di Muppet Movie. Lantunan nada-nada yang nyaman meringkuk dan memecah ke sekeliling ruangan dan berayun dengan anggunnya ke segala dan menambah keindahan kota pagi itu. dan gadis lukisan itu sudah menghilang bersama alunan serenade pagi.

___________________________________________________________________________

Listen : Pomme Narin - Rainbow Connection
   

This entry was posted on Tuesday, September 15, 2009. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply