Percakapan Hamba dengan Tuhannya

Cahaya kilatan putih menyilaukan.
Seorang hamba tuhan yang setengah sadar menutupi matanya dengan sela-sela jemari.
Tapi, cahaya itu begitu kuat, sehingga seluruh tubuh serta anggota badannya mengisyaratkan untuk sadar. Sadar seutuhnya.
Kesadaran itu meneriakan pertanyaan-pertanyaan yang bergumat di pikirannya.
"Apa yang baru saja terjadi?"
"Dimanakah diriku?"
"Apakah aku disurga?
Tempat tujuanku dan untuk sampai kedalamNya, aku rela mengorbankan segalanya, bahkan nyawa."

Kilatan putih itu menyeruap. Hilang berganti suara yang maha merdunya.
"Belum! kamu belum lagi di surga!"
"Apa alasanmu aku akan memasukan mu kedalam SurgaKU?"

Terkejut kaget dengan muka takut teramat sangat,hambat tuhan itu dengan bergetaran menjawab "Ya tuhan! yang maha pengasih dan penyayang, Surga adalah tujuan hidupku, dan aku selalu beribadah dan menyembah kepadamu seorang, karena tidak ada tuhan lain yang aku sembah" pemuda itu berkata dengan penuh semangat bercampur takut, senang dan segala rasa yang dirasakannya sebagai manusia.

"Aku tau itu, dan aku maha mengetahui segalanya. Tapi kau sudah melakukan kesalahan yang sangat besar. Tidak kah kau ingat akan pekerjaan yang kau lakukan di bumi?"

pemuda itu bingung, berpikir memutar otak. Namun tak kunjung ada jawaban dari putaran otaknya. Dia merasa dia tidak pernah melakukan dosa yang sangat besar satu pun. Dia berusaha mengingat. Namun yang teringat hanyalah cara dia mati.

"Aku benar-benar tidak pernah melakukan dosa yang sangat besar yang mungkin akan mendapat laknat-Mu ya tuhan. Matiku pun demi-Mu ya tuhanku"

"Aku tak butuh nyawa mu!"

"Tapi Aku mati Syahid. Mati di jalan-Mu. Aku mengorbankan diriku untuk meluluh lantakan pekerjaan laknat manusia lainnya yang sudah sangat jauh dari aturan-Mu ya tuhan. Memushakan semua orang-orang kafir yang berusaha menyelimuti dunia ini dengan selimut dosa. Aku ledakan diriku hanya untuk-Mu" kata hamba tuhan itu dengan mengeluarkan isakan. Air mata serta keringat berjatuhan.

"Tidakkah kau pernah berpikir dengan akal sehat mu apa yang telah kau lakukan itu? Semua itu adalah tugasku. Tugasku yang mengatur segala sesuatu yang ada di Bumi. Memusnahkan apa yang mau dan tidak mau Ku musnahkan. Mengapa kau LANCANG ikut campur atas urusanku itu?, sesunggunhnya kau adalah pendosa besar."

Tapi ya tuhanku, aku melakukan semua itu hanya untukMu. Nyawaku kuberikan untukmu"

"Aku tak butuh nyawa mu!...Apakah dengan meledakan dirimu sendiri dan melukai serta mencuri nyawa oang lain merupakan mati syahid bagimu wahai manusia yang sangat bodoh! Mati syahid itu tidak dengan membunuh dirimu sendiri. Tidakkah kau pernah tahu, sahabat-sahabat Rasul mu itu mati syahid di medan peperangan demi membela islam, namun tidak begitu saja dengan murahannya mereka memberikan nyawanya kepada musuh. Mereka berusaha untuk selalu selamat dalam perang dan berusaha gigih dalam perperangan itu. Tidak dengan enaknya memberikan nyawanya. Kau meledakan dirimu sama saja dengan bunuh diri, dan orang yang tidak sayang akan nyawa yang telah aku berikan dengan membunuh dirinya sendiri, hanya neraka lah tempat yang cocok untukmu."


Hamba tuhan itu teriak, menangis. Menangis darah. Berusaha membunuh dirinya sekali lagi tapi tdak berhasil untuk mati yang ke2 kalinya.
Ternyata apa yang dilakukannya selama ini hanyalah suatu kesalahan. Suatu dosa besar! dan Neraka sudah di depan MATA.

____________________________________________________________________________

Listen : Chopin - Circus
   

This entry was posted on Tuesday, July 28, 2009. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply